watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

MAUNYA 1 DAPAT 2

Badan Adi terasa pegal-pegal pagi itu, setelah
kemarin malam tiba di rumah bibinya di
Tasikmalaya. Perjalanan dari Jakarta dengan bis
selama lebih dari
lima jam membuatnya lelah. Karenanya pagi itu
bibinya menyuruhnya untuk dipijat guna
melemaskan otot-ototnya.
Semula Adi menolak karena dia tidak terbiasa
dipijat. Tetapi setelah dia tahu yang akan
memijatnya adalah Dedeh, perempuan yang
setiap pagi membantu bibinya sehari-hari dan
menyiapkan segala keperluan sebelum kepasar
untuk berjualan, akhirnya Adi berminat juga.
Sebagai anak SMA, pikiran-pikiran kotor tentang
dipijiti perempuan melintas dibenaknya,
siapa tahu dapat bonus setelah dipijat.
Sebelumnya Adi telah melihat Dedeh pagi itu
ketika mempersiapkan keperluan bibinya yang
akan berjualan di pasar. Dedeh perempuan
berusia dua puluhan tahun, berwajah sangat
lumayan
dengan kulitnya yang kuning langsat dan
tubuhnya yang padat berisi, terlihat dibalik
kebaya yang dipakainya.
Dedeh bukanlah pembantu, tugas utamanya
hanya menemani sambil
menunggui rumah ketika bibinya yang janda
berdagang dipasar. Ia masih kerabat jauh dari
bibinya, sedangkan suaminya sedang bekerja di
Arab Saudi.
Kini sambil tengkurap dilantai beralaskan kasur
tipis dengan hanya mengenakan kaus singlet
dan kain sarung, Adi sedang menikmati pijatan
Dedeh. Jemari tangan perempuan mulai
memijati
betisnya yang kaku. Pijatannya lembut tapi
cukup bertenaga.
"Pijatan kamu enak, belajar dimana ?" tanya Adi
membuka pembicaraan
"Ah, tidak belajar dari mana-mana, bisa sendiri"
jawab Dedeh dengan logat Sunda yang kental.
"Oh begitu" kata Adi sambil terus merasakan
pijatan
"Sudah lama ikut Bi Karta?" tanyanya lagi
"Sudah sekitar tujuh bulan" jawab Dedeh "sejak
Kang Sudin suami saya kerja ke Arab Saudi"
" Sudah lama juga ya" timpal Adi " Kang Sudin
suka pulang ?"
"Belum pernah, habis dikontraknya satu tahun
sih. Jadi satu tahun baru boleh pulang" jelas
Dedeh.
"Waduh lama juga ya. Apa ngga kesepian ?"
tanya Adi memancing
"Yah, gimana lagi. Namanya juga cari rejeki"
jawab Dedeh yang jemarinya mulai memijati
paha
Adi.
Dipijatinya paha itu mulai dari belakang lutut
terus keatas menyusup kebalik kain sarung
yang dipakai Adi. Dedeh agak jengah ketika
tangannya menyusup hingga pinggul Adi dan
menyadari pemuda itu tidak pakai celana dalam.
Mukanya agak memerah tetapi tetap diteruskan
pijatannya.
Bahkan sambil merenggangkan kedua paha Adi,
tangannya menyusuri pijatan hingga mendekati
pangkal paha. Dan karena licin oleh minyak,
jemarinya nyelonong hingga menyentuh biji
peler
Adi.
"Aduh jangan disodok dong !" seru Adi pura-
pura kaget.
"Aduh maaf, licin sih" ucapnya menahan malu.
"Habis
aden tidak pakai celana sih"
"Eh maaf, saya pikir biar semuanya kepijat"
jawab Adi nakal.
Akhirnya setelah bagian paha Dedeh pindah
kebagian pinggang dan Adi membuka kaus
singletnya
ketika pijatan itu terus kepunggung dan
pundaknya.
Pijatan Dedeh memang terasa enak buat Adi atau
karena yang memijatnya perempuan. Tapi yang
terang selusuran jemari berminyak disekujur
badannya telah membuat Adi merem-melek
bersensasi, hingga tanpa sadar secara perlahan
batang nya menegang. Hal ini yang
membuatnya gelagapan ketika Dedeh
menyuruhnya terlentang untuk dipijat bagian
depan.
"Eh bagian depannya juga ya?" tanyanya gugup.
"Iya, biar sekalian" jawab Dedeh terdengan
merdu di telingan Adi.
Dengan perlahan diputar tubuhnya celentang,
sementara tangannya sibuk membereskan kain
sarungnya agar acungan batang nya tidak
terlihat.
Sebenarnya Dedeh tahu apa yang terjadi, tapi ia
pura-pura tak melihat dan sambil tersenyum
kecil meneruskan pijatannya mulai dari kaki lagi.
Sambil berbaring Adi berusaha bersikap tenang
dan menikmati pijitan Dedeh sambil menatapi
wajah Dedeh yang menunduk.Wajah Dedeh
cukup menarik, rambutnya yang panjang
digelung
kebelakang, hidungnya bangir, bibirnya yang
merah alami dengan bulu-bulu hitam halus
diatasmya, mengingatkan Adi pada penyanyi
dangdut Iis Dahliah. Demikian juga dengan
tangannya berbulu halus.
Dan sesuatu yang menyembul dibalik baju
kebayanya membuat Adi semakin naik spaning.
Baju
kebaya dengan belahan yang cukup rendah telah
menampilkan juga belahan buahdada Dedeh
yang
putih. Ditambah dengan posisi Dedeh yang
berlutut dan membungkuk, hingga belahan itu
semakin
mencuat. Apalagi kedua tangannya yang sedang
memijat menekan buahdadanya dari samping
sehingga gunung kembar yang padat berisi itu
makin membusung.
Adi menelan ludah melihat itu sehingga
membuat batang nya semakin tegang, dan
dengan
malu-malu diberesi kain sarungnya agar
menyamarkan tonjolan yang terjadi. Adi
semakin
gelisah ketika tangan Dedeh mulai merambahi
pahanya. Disamping semakin jelasnya
pemandangan
pada buahdada itu, juga karena pijatan jemari
Dedeh semakin mendekati pangkal pahanya.
Dedeh juga telah melihat perubahan itu sejak
tadi. Perlahan hasratnya sebagai perempuan
yang
ditinggal lama oleh suami, bangkit. Tapi ada
keraguan di dirinya, antara hasrat yang mulai
menggelora dan kesetiaan kepada suami. Sambil
menimbang-nimbang, jemari tangannya terus
memijati kedua paha Adi yang kain sarungnya
telah tersingkap keatas hingga hanya menutupi
pangkal pahanya.
Adi pemuda delapan belas tahun yang masih
hijau soal seks. Pengetahuan yang didapatnya
cuma
dari cerita teman, buku dan VCD porno. Hingga
menghadapi situasi itu membuat dirinya grogi.
Mau menerkam dia takut Dedeh berteriak dan
menuduhnya mau memperkosa. Dia belum bisa
melihat dan membedakan reaksi seorang
perempuan.
Akhirnya dia memilih diam dan terus menikmati
pijatan Dedeh yang kini makin keatas menyusup
kebalik kain sarungnya. Jemari Dedeh memijiti
pinggul dikiri kanan pangkal paha Adi. Hal
mana membuat Adi semakin blingsatan apalagi
secara sengaja atau tidak jemari Dedeh sesekali
menyentuh bulu-bulu jembutnya.
" Manuknya bangun ya?" tanya Dedeh akhirnya
sambil tertawa kecil menyadari 'burung'
diselangkangan pemuda itu semakin
mengacung.
Hasratnya rupanya telah mengalahkan kesetiaan.
Tapi seperti juga Adi, Dedeh masih ragu-ragu
terhadap reaksi pemuda itu.
"Ehh..iya" jawab Adi gelagapan " Habis pijitan
kamu enak sekali sih"
"Ah masa, tapi itu artinya
aden normal" kata Dedeh menimpali
"Eceu ngga apa-apa, ngga tersinggung ?" tanya
Adi
"Ah nggak apa-apa, saya pan sudah biasa lihat
punya suami" jawab Dedeh makin berani.
"Oh iya" kata Adi juga semakin berani.
"Ngomong-ngomong bagus mana punya saya
sama punya Kang Sudin ?" tanyanya lagi.
"Ah mana saya tahu, sayakan belum pernah lihat
punya
aden" jawab Dedeh memancing.
" Kalau mau lihat, ya dibuka saja" kata Adi sambil
menyibakkan kain sarungnya hingga
mencuatlah batang ****** yang telah
sepenuhnya ngaceng.
Dedeh sedikit terkejut tapi dilihat juga batang
****** yang sudah tegang itu.
" Bagaimana ?" tanya Adi bernafsu.
" Eeee….nggg…. sama saja bagusnya. Cuma
punya
aden lebih besar dan panjang" jawab Dedeh
sambil tertawa kecil dan tak sadar jemarinya
yang
memang berada disekitar pangkal paha itu mulai
membelai bulu-bulu jembut keriting yang
mulai tumbuh subur.
" Kata orang, perempuan lebih suka burung
yang gede" pancing Adi berani.
"Ah, kata siapa " jawab Dedeh tersipu sambil
matanya tetap menatap batang ****** pemuda
itu
yang mengangguk-angguk, sementara itu
jemarinya masih membelai bulu jembut
menghitam dan
nafasnya mulai memburu. Heran juga dia,
masih bocah tapi burung nya sudah sebesar itu.
Memang batang ****** Adi lebih besar dan
panjang dari kepunyaan Sudin suaminya. Dan
Dedeh
juga telah mendengar dari Iis sudaranya,
semakin besar batang ****** lelaki semakin
nikmat
hujamannya dirasakan oleh perempuan.
" Ya kata orang, saya juga belum tahu" jawab
Adi
" Belum tahu. Memang
aden belum pernah melakukan ?" tanya Dedeh
antusias.
" Belum, sayakan masih perjaka ting-ting nih.
Ajarin dong" kata Adi semakin berani.
" Ah
aden bisa saja, diajarkan apa sih ?" tanya Dedeh
pura-pura bodoh.
" Diajarin bagaimana melakukannya " kata Adi
yang tangannya sudah memegang tangan
Dedeh dan
mendorongnya agar menyentuh batang nya.
Dan Dedeh menuruti dengan membelai perlahan
otot tegang itu.
" Benar
aden belum pernah?" tanya lagi.
" Berani sumpah," kata Adi meyakinkan " melihat
perempuan telanjang saja saya belum pernah"
Dedeh semakin tergerak, jemarinya semakin
berani meremasi batang ****** Adi, yang
membuat
pemuda itu semakin bernafsu. Demikian juga
dengan Adi, tangannya mulai berani merabai
buahdada Dedeh dan meremasnya. Dedeh
mengelinjang menikmati remasan itu. Telah
lama ia
tidak menikmati sentuhan lelaki.
Dan Adi semakin berani, jemarinya mulai
membuka satu-persatu peniti di baju kebaya
Dedeh
yang telah pasrah. Mata Adi berbinar ketika peniti
itu telah lepas semua dan buah dada ranum
yang masih terbungkus oleh BH semakin
menonjol keluar.
Segera saja ia bangkit duduk dan memegang
pundak Dedeh yang juga bersimpuh pasrah.
Dipandanginya seputar belahan putih mulus
yang juga ditumbuhi bulu-bulu halus, kontras
dengan kulitnya yang putih. Diusap-usapnya
belahan dada itu perlahan yang membuat Dedeh
semakin bergetar dan tangan Adi terus naik
keleher hingga kedagu.
Diangkatnya dagu itu hingga muka Dedeh
menengadah. Matanya terlihat pasrah namun
menyimpan
hasrat yang mengelora. Bibirnya merekah
basah, mengundang untuk dikecup. Maka
diciumnya
bibir merah merekah itu dengan bernafsu.
Dedeh pun menyambut ciuman itu dengan
hangat, sementara tangannya makin keras
meremasi
batang ****** Adi. Dan tangan Adi juga tidak
tinggal diam, setelah membuka baju kebaya
Dedeh, segera saja tangannya membuka
kancing BH yang membungkus buahdada yang
montok itu.
Maka mencuatlah sepasang gunung montok
yang sedari tadi menarik minat Adi.
Dedeh secara refleks semakin meremas dan
mengocok batang ****** Adi ketika pemuda itu
dengan
bernafsu meremasi buahdadanya yang telah
terbuka. Sementara itu ciuman mereka semakin
bernafsu. Meski belum pernah bercinta dengan
perempuan tapi soal ciuman dan rabaan, Adi
cukup pengalaman. Hanya sebatas itulah yang
dapat dilakukan bersama pacarnya, Dewi.
Adi mengeluarkan semua jurus menciumnya,
lidahnya menjulur menjelajah kedalam mulut
Dedeh.
Demikian juga dengan Dedeh, berusaha
mengimbangi dengan kemampuan yang
dimiliki. Melihat
kemampuan pemuda itu, Dedeh ragu akan
pengakuannya belum pernah bercinta dengan
perempuan.
Namun nafsu yang kian menggebu menghapus
semua keraguannya, yang penting hasratnya
harus
tertuntaskan.
Setelah puas menciumi mulut Dedeh, perlahan
mulutnya mulai menyusuri leher perempuan itu
terus kebawah ke belahan dadanya yang ranum.
Dedeh mendesah ketika ujung lidah Adi mulai
menjilati seputar buahdadanya yang ranum,
terus keputingnya yang semakin mengeras dan
menghisapnya seperti bayi.
" Ahh.. den, gelii.. " rintih Dedeh.
Adi dengan bernafsu terus meremasi dan
menghisap buahdada ranum yang itu.
Dikeluarkan semua
jurus bercinta yang dia ingat, untuk memuaskan
hasratnya yang kian menggebu. Baru pertama
kali itulah ia menciumi buahdada wanita secara
utuh. Dengan Dewi pacarnya hanya sebatas
meraba dan meremas, itu pun masih
berpakaian.
Buahdada Dedeh yang padat berisi memang
sangat menarik hasrat lelaki. Bentuknya padat
berisi,
tidak terlalu besar tapi montok. Ditambahi
dengan bulu-bulu halus disekitarnya menambah
daya tarik alias semakin nafsuin. Demikian juga
dengan Adi dengan tidak puas-puasnya mulut
dan tangannya secara bergantian meremasi dan
melumati sepasang gunung montok nan
lembut.
Dedeh dengan penuh gairah menikmati semua
sentuhan itu. Dan Adi yang batang nya terus
dirangsang remasan tangan Dedeh, secara
perlahan nafsunya semakin tinggi. Kocokan dan
remasan itu dirasakan semakin nikmat sehingga
batang nya semakin tegang dan sensitif.
Seketika Adi bangkit berlutut dan melepaskan
kulumannya dari buahdada Dedeh. Batang
nya yang telah sepenuhnya tegang itu
ditempelkan diantara buah dada Dedeh yang
montok
dan digesek-gesekkan turun-naik . Dedeh mula-
mula bingung, tapi kemudian mengimbangi
dengan
menekan kedua buahdadanya hingga batang
****** itu terjepit diantaranya.
Hal ini semakin menambah kenikmatan bagi Adi
yang semakin giat mengesekkan batang nya.
Demikian juga dengan Dedeh yang baru
pertama melakukan posisi itu, dirasakan ada
sensasi
lain batang ****** lelaki mengesek-gesek
diantara belahan dadanya. Sementara itu Adi
juga
merasakan sensasi yang sama, sehingga tidak
beberapa lama kemudian Adi merasa bahwa ia
akan
segera orgasme, maka dipercepat kocokannya
dan tanpa bisa dicegah muncratlah cairan hangat
dari lubang nya yang masih terjepit diantara
buahdada Dedeh.
"Ahhhhc…hhhhhggghhh… !" rintih Adi sambil
melepaskan hasratnya. Sesaat Adi merasa
persendiannya meregang oleh perasaan nikmat
yang beberapa detik dirasakan.
Dedeh terkejut tidak menyadari pemuda itu telah
orgasme. Dedeh baru sadar ketika dadanya
yang menjepit batang ****** itu dilumuri cairan
hangat yang sebagian lagi memerciki leher
dan dagunya.
"Hi hi.. sudah keluar ya den ? " kata Dedeh
terkikik melihat batang ****** pemuda itu
menumpahkan lahar panasnya diantara jepitan
buahdadanya.
Tapi jepitan buahdadanya pada batang ****** itu
tidak dilepaskan, Dedeh juga merasakan
nikmat ketika seputar dadanya terasa hangat oleh
percikan cairan putih kental yang
dikeluarkan ****** pemuda itu
"Habis jepitan kamu enak sekali" jawab Adi
menutupi rasa malunya.
Sebenarnya posisi itu dilakukan reflek saja ketika
dirasakan mendekati orgasme. Dia
tiba-tiba teringat film porno yang pernah
ditonton dan ingin mempraktekkannya, dengan
hasil
nikmat yang luar biasa.
Keduanya kemudian terduduk. Dedeh sibuk
membersihkan lumuran sperma didadanya
dengan melap
pada kainnya yang sudah terlanjur terkena.
Nafasnya masih memburu. Sementara Adi
masih
mengatur nafasnya sambil membersihkan
batang nya yang masih separuh tegang.
Nampak
keduanya masih bernafsu untuk meneruskan
ronde selanjutnya.
Terutama Dedeh, yang nafsunya belum
terlampiaskan, yang lalu bangkit berdiri dan
segera
membuka kainnya sambil mengeraikan
rambutnya yang panjang. Adi penatap
perempuan itu yang
cuma memakai celana dalam. Tubuh telanjang
Dedeh memang semakin terlihat
menggairahkan.
Postur tubuhnya sedang saja dengan kulit putih
khas gadis Sunda. Lekukan-lekukan ditubuhnya
itulah yang membuat birahi lelaki langsung
"konak". Buahdadanya menggantung padat
berisi
dengan puting kemerahan dikedua puncaknya,
serta pinggang yang ramping dan pinggul yang
montok.
Kakinya dihiasi paha yang berisi dan betis yang
ramping mulus. Semuanya, meski Dedeh gadis
desa, terkesan terawat.
Apalagi ketika Dedeh membuka celana
dalamnya, semakin jelasnya keseksian
perempuan itu.
Terpampanglah dengan jelas pangkal paha
dengan bulu jembut menghitam lebat, kontras
dengan
kulitnya yang putih. Bulu jembut itu tidak hanya
tumbuh diseputar pangkal pahanya tapi
merebak tipis keatas hingga kesekitar pusarnya.
Adi menelan ludah, perlahan batang nya mulai
bangkit. Hal itu memang yang dimaksud
Dedeh untuk segera menaikkan nafsu pemuda
itu.
"Tubuh kamu bagus betul, mengairahkan" kata
Adi sambil menelan ludah dan segera bangkit
berdiri hingga mereka saling berhadapan.
Batang ****** Adi yang telah tegang mengacung
bebas yang segera ditangkap tangan Dedeh dan
diremas-remasnya. Demikian juga dengan Adi.
Tangannya segera menggerayangi buahdada
ranum
yang mempesonanya. Sementara tangan yang
satunya menyusuri keselangkangan Dedeh.
Dirabanya
bulu jembut itu yang lebat dan hitam itu. Dan
sesuatu dibaliknya pastilah lebih
menggairahkan.
Dedeh mendesah ketika jemari pemuda itu mulai
merambahi bagian-bagian sensitifnya, lalu
mereka saling berciuman kembali untuk semakin
menaikkan nafsu masing-masing.
"Oh den….., terus den…ah..!" rintih Dedeh kian
bernafsu ketika jemari Adi mulai menyusup
keselangkangannya dan menyentuh bibir nya
yang telah basah.
Dengan ujung jarinya disusupkan kebelahan
Dedeh yang telah merenggangkan kedua
pahanya.
Kembali Adi ingin mempraktekkan film porno
yang pernah ditontonnya. Disuruhnya Dedeh
untuk
berbaring terlentang sedangkan ia berada
diatasnya. Kepalanya tepat diatas selangkangan
Dedeh dan selangkangannya diatas kepala
Dedeh.
Dedeh mula-mula bingung. Didepan mukanya
batang ****** yang mengacung menggantung
tegang
seolah mau menghujamnya. Dengan polos
batang ****** itu cuma diremas-remas. Tubuh
Dedeh
bergetar ketika dirasakan tangan, mulut dan lidah
Adi mulai menjelajahi bibir nya
dengan penuh nafsu.
Memang Adi mulai merambah lembah dipangkal
paha wanita itu. Disibakkannya bulu jembut
yang
melingkari lubang diselangkangan Dedeh.
Matanya nanar melihat kemaluan perempuan
untuk yang pertama. Belahan itu terlihat lembab
dan ketika dengan jemarinya dikuakkan,
terlihatlah yang putih kemerahan telah basah.
Dengan tidak sabar dicium dan
dijilatinya belahan itu. Harum.
"Ah…den, geli…." Rintih Dedeh menikmati
sentuhan lidah pada nya yang belum pernah
dirasakan sebelumnya.
Sudin suaminya dalam bercinta tidak memakai
teknik macam-macam, mencium bibir, meraba
dada,
lalu langsung memasukan batang ******
kedalam nya. Dan gayanya itu-itu juga, Sudin
diatas, Dedeh dibawah. Beberapa menit
kemudian Sudin keluar tanpa memperdulikan
apakah
istrinya juga puas. Selama Dedeh menikah dia
belum pernah merasakan dan tahu tentang
orgasme.
Karena itu apa yang dilakukan Adi terhadapnya
merupakan pengalaman pertama yang sangat
menggairahkan. Sekarang bukan Dedeh yang
mengajari Adi tapi sebaliknya Adi yang pegang
kendali.
'Ayo dong De, manukku dihisap" kata Adi ketika
dirasakannya Dedeh hanya memegang dan
meremasi nya saja.
Dedeh tertegun, ia belum pernah melakukannya,
tapi keinginan tahunya lebih besar untuk
mencoba. Perlahan didekatkan batang ******
dalam genggaman tangannya yang telah tegang
itu
kemulutnya yang terbuka. Terasa asing ketika
kepala ****** yang keras dan kecoklatan itu
menyentuh bibirnya.
" Pakai lidahnya De, jilati" perintah Adi.
Dedeh menuruti, ujung lidahnya perlahan
dijulurkan menyentuh kepala ****** dan mulai
menjilati.
"Ah.. ya terus De begitu, nikmat euy!" desah Adi
diantara kesibukannya merambah hutan lebat
berdanau hangat.
Sentuhan lidah Dedeh terasa nikmat, tapi Adi
ingin yang lebih hot. Maka diturunkan
pinggulnya hingga batang nya itu semakin
masuk kemulut Dedeh.
Dedeh menyambutnya dengan membuka
mulutnya lebih lebar hingga kepala ****** yang
besar itumasuk semua kedalam mulutnya yang kecil.
Digunakan lidahnya untuk mengelitik dan
menghisap
kepala ****** itu yang membuat Adi
menggerinjal kenikmatan.
Dedeh ternyata cepat belajar. Kini mulut dan
lidahnya semakin aktif mengulum dan menjilati
batang ****** pemuda itu, meski masih kaku
tapi tetap dirasakan Adi nikmatnya luar biasa.
Dedeh juga merasakan sensasi lain dalam
melakukannya, mengingatkannya sewaktu
mengulum es
lilin, disamping juga nikmat yang dirasakan dari
jilatan lidah Adi di lubang nya.
Mulut mereka terus melakukan tugasnya
masing-masing. Keduanya sama-sama belum
pengalaman
melakukannya, karenanya buat mereka sensasi
yang dirasakan sangat luar biasa.
Adi yang berencana hanya dua hari dirumah
bibinya bertekad selama mungkin tinggal
dirumah
bibinya untuk dapat terus bercinta dengan
perempuan yang telah membuatnya kepelet.
Sepuluh
kali sehari juga dia sanggup melakukan. Dia
merasa tidak rugi keperjakaannya hilang oleh
perempuan ini.
Demikian juga dengan Dedeh, pengalaman yang
tengah dialami kini telah membuatnya mabuk
kepayang. Belum pernah selama ini dia
merasakan nikmat yang sangat mengebu saat
bercinta
seperti sekarang. Kulumanan dan jilatannya pada
batang ****** dan lubang nya yang
dijilati mulut pemuda itu membuat seluruh
tubuhnya bergetar dialiri setrum kenikmatan
yang
memabukkan. Hingga gairahnya semakin
meninggi dan tanpa disadari orgasme yang
belum pernah
dirasakan melandanya.
"Aduh gusti..! Achh..!" desahnya parau ketika
dirasakan sesuatu didalam nya
berdesir-desir dan menjalar keseluruh tubuhnya
mendatangkan kenikmatan luar biasa yang
belum
pernah dirasakan. Tiba-tiba tubuh Dedeh
menjadi sangat sensitif mengerinjal kegelian
menerima jilatan mulut Adi, hingga ditolaknya
tubuh pemuda itu dari atas tubuhnya.
"Hi..hi geli ah!…" desisnya menahan tawa.
Adi bingung menanggapi kelakuan Dedeh, dia
juga sama bodohnya.
" Eh kenapa sih ?" tanyanya bingung melihat
Dedeh yang berbaring meringkuk mendekapkan
kedua
tangannya kedada sambil senyum-senyum.
" Engga tahu ya, perasaan tadi mau pipis tapi
cuma terasa keluar didalam dan tiba-tiba
kerasa geli semua" jawabnya juga bingung.
"Oh begitu, itu artinya kamu tadi orgasme" kata
Adi setelah menganalisa jawaban Dedeh.
"Orgasme ?, apa itu ?" tanya Dedeh masih
bingung.
" Itu sama seperti saya tadi keluarin air mani"
jawab Adi.
" Oh begitu, tapi kok ngga keluar keluar airnya ?"
tanyanya lagi
" Itu karena Eceu perempuan, keluarnya
didalaem" jawab Adi sekenanya, soalnya dia
juga
kurang paham masalah itu disamping nafsunya
masih tinggi belum terlampiaskan.
"Ayo atuh dilanjutkan, si otong masih ngaceng
nih" ajak Adi sambil mengacungkan batang
nya yang memang masih tegang.
Dedeh tersenyum penuh arti langsung berbaring
celentang dengan kaki ditekuk dan kedua
pahanya mengangkang. Rambutnya yang
panjang tergerai di atas kasur. Adi segera
pengatur
posisi diatas tubuh Dedeh. Rupanya Adi ingin
segera melakukan hubungan sex yang
sebenarnya.
Dengan berdebar diarahkan batang nya kelubang
Dedeh yang sudah basah. Tubuhnya
berdesir ketika kepala nya menyentuh bibir yang
telah merekah.
"Ahhh..!" desis Dedeh merasakan nikmat
sentuhan dan selusuran kepala ****** Adi yang
besar
di lubang nya yang sempit. Adi perlahan
mendorong pinggulnya hingga kepala nya
semakin meyelusup kebelahan yang telah basah
itu.
"Ah..den terus masukin" desis Dedeh memberi
semangat.
Telah beberapa bulan lubang nya tidak disinggahi
****** lelaki hingga debaran yang
dirasakan seperti pada malam pertama.
Demikian juga dengan Adi, selusuran batang nya
pada lubang Dedeh yang lembut
mendatangkan sensasi yang selama ini cuma dia
angankan lewat mimpi. Dengan kekuatan penuh
didorongnya batang nya menerobos lubang
kenikmatan yang paling dalam.
"Aduh gusti ! " teriak Dedeh tertahan merasakan
hujaman batang ****** yang besar dan keras
itu kelubang nya yang sempit.
Memang batang ****** Adi yang besar cukup
seret masuk kedalam lubang Dedeh yang
meskipun sudah tidak perawan tapi masih cukup
sempit.
Untung cairan didalam lubang Dedeh cukup licin
hingga membantu masuknya
batang ****** itu lebih dalam.
"Ah..! enak euy!" desis Adi ketika seluruh batang
nya telah tertancap di lubang
Dedeh yang merasa nyeri sedikit pada lubang
nya akibat besar dan panjangnya
batang ****** itu. Tapi perasaan nyeri itu tak
lama hilang ketika perlahan Adi mulai
mengerakkan batang nya keluar masuk lubang
nya.
Dedeh merintih kenikmatan merasakan gesekan
di dalam lubang nya, kedua pahanya semakin
diregangkan. Demikian juga dengan Adi, gerakan
maju mundur batang nya di dalam
Dedeh betul-betul mendatangkan kenikmatan
yang luar biasa.
Adi merasa semakin bernafsu mengerakkan
batang nya yang kian keras dan tegang, hingga
mendatangkan rasa nikmat yang selama ini
cuma dihayalkan lewat mimpi. Kini secara nyata
ia
melakukan persetubuhan dengan perempuan
yang bukan saja cantik dan bertubuh indah, tapi
juga goyangan pinggulnya memberi kenikmatan
yang lebih.
Memang Dedeh yang secara tak sadar berusaha
mengimbangi gerakan Adi di atasnya,
menggerak-gerakkan pinggulnya bagaikan
penari jaipongan. Memutar, kadang menghentak
maju.
Hal mana membuat Adi semakin syurr.
"Ah ! De, yeah begitu. Enak sekali!" Desis Adi
"Ayo den, goyang terus biar tuntas" Dedeh juga
tidak mau kalah memberi semangat.
Dan mereka semakin hot mengerakkan
tubuhnya untuk mencari kenikmatan masing-
masing. Mereka
tidak memperdulikan lagi keadaan sekelilingnya,
dalam pikiran mereka cuma ada bagaimana
mencapai kenikmatan setinggi mungkin. Tanpa
mereka sadari sepasang mata memperhatikan
perbuatan mereka dari balik jendela. Sepasang
mata yang berbinar penuh nafsu.
Adi mendekap tubuh Dedeh dan membalikkan
posisi mereka menjadi Adi di bawah dan Dedeh
diatas.
"Ayo De, goyanganya " pinta Adi agar
perempuan itu lebih aktif.
Dan Dedeh yang berada diatas menjadi lebih
leluasa menggerakkan pinggulnya, bukan hanya
naik
turun tapi juga memutar.
" Ah !" desis Adi ketika terasa batang nya bagai
dipelintir bila Dedeh memutar
pinggulnya seperti orang sedang mengulek.
Tangan Adi tidak tinggal diam, diremasinya
buahdada montok yang menggantung itu
sehingga
mendatangka n rangsangan bagi Dedeh.
Tubuh Dedeh menghentak-hentak bagaikan
penunggang kuda liar. Belum pernah dia merasa
senikmat ini dalam melakukan sanggama.
Semua gerakannya dilakukan secara naluri,
karena dia
belum pernah melakukannya dalam
gaya demikian, tapi benar-benar mendatangkan
kenikmatan yang sangat.
Demikian juga dengan Adi, pengalaman pertama
yang benar-benar tak akan terlupakan.
Mereka terus melakukannya dengan lebih giat.
Dedeh yang berada diatas seolah mengendalikan
permainan. Perlahan dia tahu gerakan apa yang
mendatangkan nikmat yang lebih buat dirinya
dan juga pemuda itu. Gerakan batang ******
yang besar dan keras didalam lubang nya
telah pula menggesek-gesek kelentitnya, hingga
semakin menambah gairahnya.
Perlahan tapi pasti nafsu keduanya semakin
tinggi. Adi merasakan batang nya semakin
sensitif. Demikian juga dengan Dedeh yang
didalam lubang nya semakin berdenyut nikmat,
sehingga semakin dipercepat goyangannya.
" Ayo De, gayang terus sampai tuntas ! " teriak
Adi keenakan dan bersamaan dengan itu batang
nya berdenyut-denyut dan tanpa bisa dicegah
memuncratkan cairan kenikmatan didalam
lubang Dedeh.
"…! …..!…. …!"
" Ahhh…..ahh !" desis Adi parau merasakan
kenikmatan yang luar biasa.
"Ayo den keluarkan semuanya !" teriak Dedeh
yang goyangannya semakin menggila karena
merasakan juga nikmat oleh semburan cairan
hangat dari ****** Adi didalam liang nya.
Sehingga tanpa disadari membuatnya mencapai
klimaks yang belum pernah dirasakan.
" Duh Gusti !….. nikmat !" desisnya ketika
dirasakan otot-otot didalam lubang nya
meregang dan terasa berdesir nikmat. Lebih
nikmat dari yang dirasakan sebelumnya, karena
adanya gesekan batang ****** didalamnya.
Tubuh Dedeh ambruk menindih tubuh Adi.
Tulang-tulangnya terasa mau copot. Nafasnya
memburu
dengan butiran keringat membasahi sekujur
tubuhnya. Adi mendekap tubuh telanjang itu.
Nafasnya juga memburu. Mencoba mengingat
apa yang barusan dialami, tapi sukar
dibayangkan.
Sementara kemaluan mereka masih saling
bertaut.
Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh pintu samping
yang terbuka. Seketika itu mereka segera
melepaskan dekapan dan membereskan diri. Adi
segera meraih kain sarungnya demikian juga
dengan Dedeh segera menutupi tubuhnya
dengan kain kebayanya.
Dari pintu tengah muncul perempuan muda,
mirip dengan Dedeh. Wajahnya memerah
dengan senyum
yang bergairah. Rupanya perempuan ini yang
mengintip perbuatan keduanya dan tak dapat
menahan hasrat atas apa yang disaksikan,
hingga menerobos masuk untuk nimbrung.
" Maaf ya De, Iis tidak tahan ngeliatnya " katanya
sambil mendekati keduanya.
" Eh Iis, ada apa ?" tanya Dedeh gugup sambil
terus merapikan pakaiannya.
" Ah kamu, jangan malu-malu. Iis sudah lihat
dari tadi " katanya lagi
Adi bengong melihat semuanya. Seorang
perempuan, sangat mirip Dedeh, berada
dihadapannya.
" Eh De, punya pacar tidak bilang-bilang. Siapa
ini ?" tanya perempuan yang dipanggil Iis
sambil melirik Adi dan tersenyum menggoda.
" Ini den Adi, keponakannya teteh Karta" jawab
Dedeh " Jangan bilang kang Sudin ya"
" Oh, pantes ganteng, ngga heran Dede kepincut
" kata Iis menggoda
" Maaf ya den, ini Iis saudara kembar saya saya"
kata Dedeh menerangkan.
"Ya ya…" ucap Adi baru mengerti, pantas mirip.
" Maaf ya den, bikin kaget. Habis permainan
aden dan Dede seru sekali, saya jadi ngga tahan"
kata Iis tanpa malu-malu.
" Eh…ngga apa-apa " jawab Adi gugup.
Dedeh segera menarik Iis ke kamar dan
berbicara serius. Tak lama Dedeh keluar dengan
wajah
memerah dan mendekati Adi.
" Maaf ya den, Iis kepingin juga main dengan
Aden" kata Dedeh sambil menunduk.
" Hah " Adi sedikit kaget " suaminya dimana ?"
" Iis janda " jawab Dedeh
" Oh begitu " kata Adi ragu.
Berarti dia harus melayani dua perempuan
sekaligus, kembar lagi,pikirnya.
" Kamu sendiri bagaimana, keberatan tidak ?"
tanya Adi
" Itu sih terserah Aden" kata Dedeh
" Boleh deh, tapi kamu ikut juga " kata Adi
" Maksud aden ?" tanya Dedeh tak mengerti
" Iya kita main bertiga" kata Adi lagi
" Bertiga, bagaimana caranya" tanya Dedeh lagi
" Gampang De, bisa diatur " celetuk Iis yang
menguping pembicaraan mereka.
" Ayo den " ajak Iis tak sabar dan tanpa malu-
malu segera membuka pakaiannya.
Tidak berbeda dengan Dedeh, Iis juga berkulit
putih bersih. Hanya tubuhnya sedikit lebih
tinggi. Tapi wajahnya memang mirip Dedeh, bak
pinang dibelah dua. Dan ketika Iis telah
telanjang bulat, maka sama seksinya dengan
Dedeh. Buahdadanya padat berisi dengan puting
susu yang kecoklatan, pinggangnya ramping,
pinggulnya montok dengan bulu jembut
dipangkal
pahanya hitam lebat dan keriting.
Adi menelan ludah, tidak terbayangkan
sebelumnya harus bercinta dengan dua
perempuan kembar
sekaligus.
Iis ternyata lebih agresif dari Dedeh. Didekatinya
Adi dan langsung mengulum bibir pemuda
itu dengan bernafsu membuat Adi sedikit
gelagapan dan mencoba mengimbangi. Maka
keduanya
terlibat dalam cumbuaan yang bergelora
disaksikan Dedeh yang masih tertegun.
Pengalaman hari ini benar-benar luar biasa bagi
Dedeh. Pertama kali ia tidur dengan lelaki
lain yang bukan suaminya dan mendapatkan
kenikmatan yang menggetarkan. Sekarang ia
menyaksikan saudara kembarnya sedang
bergelut mesra dengan Adi. Baru pertama itu dia
menyaksikan perempuan dan lelaki bercinta,
didepan matanya pula.
Tanpa sadar ia menyimak semua perbuatan
mereka dengan gairah yang perlahan bangkit. Iis
memang lebih punya pengalaman dengan lelaki.
Ia telah kawin cerai dua kali. Sedangkan tidur
atau selingkuh dengan lelaki lain entah sudah
berapa banyak. Karena itu Iis lebih aktif
dan tahu bagaimana mencumbui lelaki dan
memberikan rangsangan bagi pasangannya dan
dirinya.
Kini mulutnya mulai merambahi dada Adi yang
telah terlentang pasrah, sementara tangannya
telah meremasi batang ****** besar yang telah
tegang itu. Jilatan lidahnya didada Adi
memberikan rangsangan yang nikmat bagi
pemuda itu. apalagi ketika mulutnya semakin
turun
kebawah , keperutnya terus kepangkal pahanya.
Adi merem-melek keenakan ketika batang nya
mulai dijilati mulut Iis dengan penuh
nafsu. Kuluman dan jilatan mulut Iis memang
jauh lebih pintar dari Dedeh yang masih
amatiran.
Apalagi ketika Iis mengajak Dedeh untuk ikut
nimbrung menjilati batang ****** yang semakin
tegang mengeras itu.
Dengan patuh Dedeh, yang juga telah dilanda
nafsu, mengikuti ajakan Iis. Maka batang ******
itu kini dikerubuti oleh jilatan dan kuluman mulut
dua perempuan kembar. Iis seperti
mengajari Dedeh bagaimana caranya
memperlakukan kemaluan lelaki. Karena sehabis
ia
melakukan gerakan tertentu dengan mulutnya,
disuruhnya Dedeh melakukan hal yang sama.
Sehingga batang ****** Adi secara bergantian
dikulum, dijilat dan dihisap oleh mulut kedua
perempuan kembar itu. Adi benar-benar
merasakan kenikmatan diperlakukan seperti itu,
tubuhnya bergetar menahan rangsangan yang
sedang melandanya.
Sementara itu Adi juga tidak tinggal diam. Kedua
tangannya juga mulai merambahi pinggul
kedua perempuan itu yang menungging.
Tangannya merambahi belahan kemaluan si
kembar yang
juga telah merekah. Dengan jemarinya dirabai
bibir kemaluan diantara lembah berbulu lebat
itu. Jari tengahnya disusupkan kedalam lubang
yang basah setelah sebelumnya
mengelitiki kelentit yang membuat kedua
perempuan itu mengelinjang geli.
"Ayo den terus, enak ah!" desis Iis keenakan.
Ketiganya terus saling merangsangi
pasangannya hingga akhirnya Iis menghentikan
kulumannya
dan bangkit. Rupanya ia telah sangat bernafsu
untuk menuntaskan birahinya. Langsung saja
diatur posisinya sambil berjongkok
mengangkangi batang ****** yang tegang dan
masih dipegang
Dedeh.
"Oyo De arahkan" pintanya
Diturunkan pinggulnya dan Dedeh dengan patuh
mengarahkan batang ****** Adi yang
dipegangnya
kelubang Iis yang merekah basah.
Iis segera menekan pinggulnya ketika kepala
****** itu telah tepat didepan lubang nya,
sehingga dengan lancar batang ****** itu
terhujam masuk kedalam lubang
kenikmatannya.
"Duh bapa !" desisnya merasakan nikmat ketika
batang ****** yang besar dan keras itu
mengelorosor masuk kedalam lubang nya yang
telah gatal-gatal nikmat.
Adi juga merasakan kenikmatan yang sama dan
semakin nikmat ketika Iis mulai mengerakkan
pinggulnya turun naik dengan berirama. Adi
mulai bisa merasakan bahwa goyangan Iis
memang
lebih pintar tapi lubang Iis terasa lebih longgar
dibandingkan punya Dedeh. Mungkin
karena Iis telah tidur dengan banyak lelaki
sehingga lubangnya terasa lebih besar.
Tidak demikian dengan Iis hujaman batang
****** Adi dirasakan cukup besar dan keras
sehingga
mendatangkan kenikmatan yang sangat.
Tubuh Iis menghentak-hentak bagaikan
penunggang kuda liar. Ditariknya Dedeh yang
bengong
agar menempatkan selangkangannya diatas
mulut Adi untuk dijilati.
Maka kembali ketiganya terlibat dalam
pertandingan yang seru dan nikmat. Adi sambil
celantang menikmati batang nya yang keluar
masuk Iis sambil mulutnya mulai
menjilati lubang Dedeh yang setengah
berjongkok dengan kedua paha yang
mengangkang.
Sementara mulut Dedeh ikut pula melumati
puting buah dada Iis yang montok.
Hujaman ****** Adi di lubang nya dirasakan
sangat nikmat oleh Iis, entah karena sudah
cukup lama tidak melakukan senggama atau
memang karena ****** itu panjang dan besar.
Sehingga makin lama gerakan dan goyangan
pinggul Iis makin menggila karena dirasakan
puncak
syahwatnya semakin dekat. Akhirnya dengan
gerakan yang menghentak ditekannya
pinggulnya
kebawah sehingga batang ****** itu
menghujam sedalam-dalamnya kedalam lubang
nya.
"Duhh…!….ahhhh! " pekiknya panjang ketika
dirasakan sesuatu berdesir didalam lubang nya
dan mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.
Tubuhnya terasa lunglai dan ambruk mendekap
tubuh Dedeh yang masih menjilati buah
dadanya.
"Aduh De enaknya.." desisnya.
"Sudah keluar Is?" tanya Dedeh yang dijawab Iis
dengan anggukkan.
""Ayo atuh gantian, Dede juga sudah mau lagi"
kata Dedeh tidak malu-malu lagi.
Iis sebenarnya masih mau melanjutkan
gerakannya karena dirasakan batang ****** Adi
yang
masih terhujam di lubang nya masih terasa
mengacung.
"Silakan" kata Iis sambil bangkit dan terlepaslah
pertautan kemaluan mereka.
Memang batang ****** Adi masih keras
mengacung. Rupanya kondisi Adi masih fit
biarpun telah
bertempur dengan dua perempuan. Kini ia ingin
cari posisi lain, disuruhnya Dedeh menungging
dan disodok dari belakang.
Pinggul Dedeh yang putih mulus dan montok
mendongak keatas dengan belahan jembutnya
yang
berbulu lebat mengintip diantara pangkal
pahanya. Adi menelan ludah melihat
pemandangan itu.
Sambil mengelus-elus batang nya didekati
pinggul perempuan itu yang sudah menunggu.
Diarahkan batang nya kebelahan yang terjepit
diantara paha yang juga putih mulus.
Dengan dorongan lembut dimasukan batang
nya kedalam lubang itu. terasa sempit
karena dengan posisi itu lubang itu terjepit kedua
paha.
"Ah….!" Desis Dedeh ketika dirasakan batang
****** yang besar dan tegang menyelusup
kedalam
lubang nya.
Dengan memegang pinggul gadis itu perlahan
digerakkan pinggulnya sehingga batang nya
mundur maju dibalam lubang yang masih
terasa sempit itu. Dedeh menggigit bibirnya
merasakan nikmat demikian juga dengan Adi,
gesekan batang nya didalam lubang
itu mendatang sensasi yang luar biasa.
Adi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan
berirama. Tubuh Dedeh ikut terguncang-
guncang
mengikuti gerakan itu.
"Ah …Den, terussss Den" desis Dedeh semakin
bernafsu.
Sementara itu Iis juga mulai bernafsu lagi
menyaksikan adegan yang tengah berlangsung,
dengan perlahan ditempatkan tubuhnya dibawah
tubuh Dedeh dengan kepalanya berada diantara
paha Dedeh sedangkan pangkal pahanya yang
mengangkang dibawah muka Dedeh untuk
dijilati.
Tangan Iis merabai selangkangan Adi dan
mengusap-usap biji pelernya serta merabai bibir
kemaluan Dedeh yang sedang di hujami batang
****** Adi. Sementara Dedeh telah pula
menjilati selangkangan Iis terutama bibir nya
yang ditutupi rimbunan bulu jembut.
Kembali ketiganya bertarung mancari
kenikmatan. Adi berpikir berarti sehabis Dedeh,
dia
harus melayani Iis yang sudah mulai birahi lagi.
Gila, pikirnya. Tapi ia yakin sanggup
mengatasinya. Memang semangat mudanya
membuatnya semakin penuh keyakinan untuk
melakukannya.
Maka goyangannya semakin cepat saja.
Dan Dedeh juga merasakan semakin nikmat,
apalagi kelentitnya yang dirabai Iis membuatnya
semakin naik birahi. Hingga akhirnya sesuatu
mendesir didalam kemaluannya.
"Ah……uhh….ahhh!" pekiknya kesetanan
merasakan orgasme yang kesekian kali di pagi
ini. Adi
tahu Dedeh sudah klimaks tapi dirinya belum
merasakan.
"Gantian De, ku sudah gatel lagi" pinta Iis. Dedeh
faham dan Adi mencabut batang
nya.
"Ayo Den, tuntaskan " pinta Iis masih terbaring
dengan kedua kaki mengangkang. Adi segera
mengatur posisi diatasnya dan langsung
menghujamkan batang nya ke lubang Iis
yang telah menganga.
"Ahh ..!" desisinya sambil mendekap tubuh Adi
erat.
Kembali keduanya berpacu penggapai nikmat
masing-masing. Adi dengan hentakan-hentakan
keras
mengerakkan pinggulnya maju mundur
menghujamankan batang nya kedalam liang Iis.
"Ayo den, tancap terus." Desah Iis menikmati
hujaman Adi yang secara perlahan merasakan
bahwa batang nya semakin keras dan sensitif.
Demikin juga dengan Iis, lubang nya semakin
licin dan nikmat. Nampaknya keduanya akan
segera mencapai puncak. Mereka berpacu
semakin binal dan liar. Keduanya ingin
menuntaskan
permainan dengan kenikmatan yang setinggi-
tingginya.
Hingga akhirnya Iis mendekap keras tubuh Adi
sambil melenguh kenikmatan dan bersamaan
dengan itu Adi juga mengerang.
"….!…..!….!"
"Ahhhh….ahhh! " desis Adi
"Duh bapa, enak sekali" desis Iis hampir
bersamaan.
Tubuh keduanya meregang tapi berdekapan
erat. Keringat bercucuran dan bersatu. Tuntas
sudah
pertempuran segi tiga di pagi itu.


Adult | GO HOME | Exit
1/1594
U-ON

inc Powered by Xtgem.com